Mewujudkan status Kabupaten/Kota Sehat dengan raihan prestasi Swasti Saba Wistara memang tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Hampir semua daerah mengidamkan predikat Kabupaten/Kota Sehat yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan dan Kemendagri tersebut. Salah satu daerah yang sudah berhasil memperoleh prestasi itu adalah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Tak salah kiranya, Forum Kabupaten Kota Sehat (FKKS) Kabupaten Tegal selama dua hari lalu, Rabu - Kamis, 20-21 Juni 2022 melakukan studi banding ke Sukabumi.
Rombongan FKKS Kabupaten Tegal yang diketuai Sisca Zulistia Ardie bersama Sekda Widodo Joko Mulyono dan sejumlah kepala OPD melakukan kaji banding ke Sukabumi.
Manajemen tata kelola Kabupaten Sehat, mulai dari tim kolaborasi, kebijakan pimpinan, dukungan anggaran dan kiat-kiat dalam mewujudkan kesadaran perilaku budaya bersih dikupas tuntas dalam pertemuan FKKS Kabupaten Tegal dan Forum Silaturahmi Kabupaten Sukabumi Sehat (FSSKS).
Dari FSSKS Kabupaten Sukabumi memaparkan, penghargaan Swasti Saba Wistara diraih dalam proses yang panjang.
''Kuncinya ada komitmen bersama. Mulai dari Pak Bupati, legislatif, Polri dan TNI, sampai ke tingkat desa mendukung untuk Kabupaten Sehat,''kata Ketua FSKKS Kabupaten Sukabumi, Yani Jatmika Marwan.
Komitmen bersama itu, lanjut Yani Jatnika, direalisasikan dalam bentuk tim kolaboratif yang bertanggung jawab penuh dengan tugasnya masing-masing.
''Bahkan dalam FSKSS, kami juga bentuk mulai tingkat kecamatan dan desa. Gerakan bersama juga didukung oleh Polri dan TNI, jadi kuncinya serentak. Karena dengan kebersamaan ini segala sesuatu pasti bisa dicapai,''lanjut Yani.Bahkan, saat dialog dengan Tim FSKSS muncul pembahasan soal penganggaran dan tim kerja. Di FSKSS Kabupaten Sukabumi dalam menggerakkan masyarakat peduli kesehatan mendapat dukungan dana dari APBD, CSR sampai tingkat desa juga didukung dana desa.
Seanjutnya, dalam penerapan kebijakan ada juga sanksi bagi desa yang tidak melakukan program Kabupaten Sehat. Ada aturan dalam Perbup jika mengindahkan program Kabupaten Sehat, maka dana desa bisa ditunda pencairannya.
Menanggapi hasil dari kaji banding FKKS Kabupaten Tegal ke Sukabumi, Dr Syaefudin dari Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal mengatakan, Kabupaten Tegal sangat berpotensi untuk meraih prestasi seperti Kabupaten Sukabumi.
''Dari potensi alam hampir sama ada wisata pegunungan. Pembentukan tim dan strateginya hampir sama. Hanya tinggal komitmen pimpinan daerah, dukungan anggaran yang kolaboratif mulai APBD, dana CSR serta dukungan dana desa yang saya lihat masih parsial,''katanya.
Syaefudin mengharapkan, setelah kaji banding FKKS Kabupaten Tegal ke Sukabumi ini ada tindak lanjut yang konkret, seperti pembentukan tim teknis yang totalitas menangani manajenen administratif.
''Selanjutnya memperluas cakupan mulai tingkat kecamatan hingga desa serta pembuatan regulasi Kabupaten Tegal Sehat yang menjadi payung hukum dalam memobilisasi program. Kuncinya perlu model keroyokan untuk mewujudkan Kabupaten Sehat,''tandasnya.